Setelah anjlok lebih dari 11% pada minggu lalu, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik tipis pekan ini, dan kembali ke atas 4.000 ringgit (RM) per ton. Ekspor Malaysia yang naik tajam serta kenaikan harga minyak mentah membantu harga CPO pulih di pekan ini.
Melansir data Refinitiv, harga CPO kontrak Agustus sepanjang pekan ini naik 0,48% ke RM 4.010/ton. Posisi tersebut masih belum jauh dari rekor tertinggi sepanjang masa RM 4.525/ton yang dicapai pada 12 Mei lalu.
Berdasarkan data pemerintah yang baru Jumat lalu, ekspor Malaysia pada bulan April naik 63% dari tahun sebelumnya dan menjadikannya laju pertumbuhan tercepat dalam lebih dari dua dekade.
Ekspansi April melebihi perkiraan 10 ekonom yang berpartisipasi dalam jajak pendapat Reuters. Konsensus memperkirakan bakal ada kenaikan 52,4% di bulan April. Namun kenyataannya lebih tinggi. Peningkatan ekspor bulan April lebih tinggi dari pertumbuhan 31% yang dibukukan pada Maret.
Laju pertumbuhan tercepat sejak Februari 1998, dengan kenaikan pengiriman terlihat di semua kategori kecuali gas alam cair dan peralatan transportasi menurut keterangan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Internasional Malaysia.
Di sisi lain ekspor minyak sawit Malaysia yang meningkat sepanjang 1-25 Mei meskipun tipis juga menjadi salah satu pendorong kenaikan harga CPO. Perusahaan surveyor kargo memperkirakan ekspor minyak sawit Malaysia naik 0,3% dibanding periode yang sama bulan lalu menjadi 1,105 juta ton.
Minyak nabati seperti minyak sawit banyak digunakan sebagai bahan baku biodiesel yang merupakan produk substitusi bahan bakar fosil. Ketika harga minyak naik, ada kecenderungan harga minyak nabati juga ikut terangkat seperti pekan ini.
Harga minyak mentah jenis Brent melesat 4,8% di pekan ini ke US$ 69,63/barel. Sementara minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 4,31% ke US$ 66,32/barel.
Para analis kini memperkirakan permintaan minyak mentah akan mendekati 100 barel per hari di kuartal III tahun ini yang memicu kenaikan harganya. Permintaan tersebut khususnya dipicu musim panas di Eropa serta AS yang biasanya membuat warganya berpergian. Apalagi dengan program vaksinasi yang terus dilakukan, sehingga mobilitas warga kemungkinan akan mengalami peningkatan.
Sumber: www.cnbcindonesia.com
Related
REGISTER NOW! 4th Oil Palm Marathon 2024 | RUN For Sustainable Oil Palm, Kebun Bengabing Sergai
10 Rekomendasi Pada IPOS Forum 2024, Singgung Percepatan PSR
IPOS Forum 2024: 9th Indonesian Palm Oil Stakeholders Forum