MITOS 6-07 Indonesia adalah negara yang melakukan deforestasi terbesar dunia.
FAKTA Deforestasi merupakan proses normal dan bagian dari proses pembangunan di setiap negara. Seluruh daerah perkotaan, pemukiman, pertanian di setiap negara berasal dari deforestasi. Meskipun deforestasi global merupakan proses normal pada setiap negara, Indonesia bukanlah deforestasi terbesar dunia.
Sebagaimana hasil studi Matthew (1983) pada awal pembangunan di negara-negara subtropis seperti kawasan Eropa dan Amerika Utara telah melakukan deforestasi seluas 653 juta hektar sebelum tahun 1980 (Tabel 6.3).
Daratan Eropa mengalami deforestasi sebelum tahun 1500-an, deforestasi di Amerika Serikat berlangsung dalam kurun waktu 1620-1920 (www.globalchange.umich.edu). Sementara pada periode yang sama negara-negara yang berada di kawasan tropis hanya melakukan deforestasi 48 juta hektar, karena pembangunan dan jumlah penduduk masih relatif rendah.
Namun sejak tahun 1980-an dimana negara-negara tropis dan negara lainnya sedang melaksanakan pembangunan dan menghadapi pertumbuhan penduduk, deforestasi makin meningkat
Dalam periode 1990-2008 (Eropean Commission, 2013) deforestasi global mencapai 239 juta hektar. Deforestasi tersebut sekitar 33 persen terjadi di Amerika Selatan (Gambar 6.6), dan di Afrika 31 persen. Sedangkan Asia Tenggara, dimana Indonesia berada sekitar 19 persen.
Dengan data-data deforestasi global tersebut, deforestasi merupakan bagian dari proses pembangunan normal di setiap negara. Meskipun sebagai proses pembangunan normal, deforestasi di Indonesia bukanlah deforestasi terbesar global.
Luas deforestasi di kawasan Amerika Utara dan Eropa (sebelum 1980) dan di negara-negara Amerika Selatan seperti Brazil dan Argentina (1980-2008) masih jauh lebih besar dibandingkan deforestasi di Indonesia.
Sumber: Bab 6| Mitos dan Fakta : Indonesia dalam Isu Lingkungan Global
September 11, 2019
Related
Kelapa Sawit Industri Nasional yang Tepat
Sertifikasi Berkelanjutan ada pada Sawit
Minyak Sawit dapat memiliki peran penting sebagai sumber pangan Dunia