MEDAN – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumatra Utara bekerja sama dengan Universitas Sumatra Utara (USU) membangun etalase kelapa sawit serta arboretum.
Tak tanggung-tanggung, USU menyediakan lahan seluas 40 hektare untuk etalase kelapa sawit dan 50 hektare untuk lokasi arboretum.
“Jadi kami menyiapkan tanah. Nanti yang membangun GAPKI dan beberapa sponsor yang juga akan membangun,” kata Rektor USU Muryanto Amin usai menandatangi Memorandum of Agreement (MoA), Jumat (14/1/2022).
Muryanto mengatakan, di antara tujuan pembangunan etalase ini untuk melawan black campaign terhadap kelapa sawit yang gencar berlangsung di Eropa.
Menurutnya, terdapat beberapa kekeliruan tentang dampak perkebunan dan pepohonan kelapa sawit, seperti merusak lingkungan dan tidak ramah kesehatan. Kampanye itu, kata dia, belakangan terbukti keliru secara ilmiah.
“Nah ini mau kami sampaikan, termasuk melalui etalase sawit ini. Bahwa sawit di Indonesia itu tidak seperti yang disampaikan mereka,” kata Muryanto.
Muryanto mengatakan, kampanye negatif soal sawit kerap mempengaruhi kinerja perdagangan Indonesia di kancah internasional.
“Jadi banyak hambatan gara-gara sawit itu dibilang merusak lingkungan, tidak pro terhadap kesehatan,” katanya.
Etalase kelapa sawit akan dibangun di lahan Kampus USU Kwala Bekala. Di lokasi ini nantinya terdapat taman kebun kelapa sawit yang berisi bibit unggul dari 19 produsen benih di seluruh Indonesia.
Tempat tersebut juga akan dilengkapi fasilitas pendukung seperti akses jalan dan tempat pertemuan. Luas yang disediakan untuk pembangunannya mencapai sekitar 40 hektare.
Kemudian juga terdapat pabrik kelapa sawit mini untuk memproduksi Crude Palm Oil (CPO) berkualitas tinggi. Fasilitas pengolahan ini juga akan dibangun di lahan Kampus USU Kwala Bekala seluas sekitar 5 hektare.
Lalu, GAPKI dan USU juga akan membangun arboretum seluas 50 hektare sebagai upaya konservasi alam dalam industri kelapa sawit. Arboretum sendiri merupakan tempat berbagai pohon ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian atau pendidikan.
Terakhir pembangunan fasilitas riset ketahan pangan dan energi terbarukan. Fasilitas ini akan memanfaatkan lahan-lahan milik USU yang saat ini tidak dimanfaatkan. Menurut Ketua GAPKI Sumatra Utara Alexander Maha, berbagai fasilitas di atas akan dibangun melalui kerja sama dengan berbagai pihak. Pada kemudian hari, fasilitas tersebut akan dihibahkan kepada USU.
Fungsinya sebagai fasilitas penelitian, pendidikan, pelatihan, sertifikasi maupun promosi.
Maha mengatakan, pembangunan ini akan dilaksanakan secara bertahap. Namun diharap tuntas sebelum akhir 2022 mendatang.
“Mengingat beberapa hal membutuhkan pengoperasian tertentu, maka pengelolaan masih akan dilakukan oleh GAPKI Sumatra Utara,” ujar Maha.
Sumber: www.sumatra.bisnis.com
Related
Diikuti Peserta Lokal dan Internasional! Oil Palm Marathon 2024 Gunakan Lintasan 2 Alam Semi Trail
REGISTER NOW! 4th Oil Palm Marathon 2024 | RUN For Sustainable Oil Palm, Kebun Bengabing Sergai
10 Rekomendasi Pada IPOS Forum 2024, Singgung Percepatan PSR