March 29, 2024

GAPKI Sumatera Utara (Sumut)

Indonesian Palm Oil Association North Sumatra Chapter

Harga CPO Diramal Turun Tahun Ini..

Harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) Malaysia kembali naik di sesi pembukaan perdagangan Selasa (14/6/2022). Namun, harga CPO diprediksikan akan turun di semester II-2022, apa pemicunya?

Mengacu pada Refinitiv, pukul 08:35 WIB harga CPO dibanderol di level MYR 5.800/ton atau naik tipis 0,12%.

Di sepanjang pekan ini, harga CPO masih anjlok 10,84% dan drop 5,17% secara bulanan. Meskipun, secara tahunan harga CPO masih melesat 62,01%.

Teknisnya, menurut Analis Reuters, Wang Tao, harga CPO hari ini akan terlihat netral dalam kisaran titik target MYR 5.702-5.892/ton, kemudian pelarian harga CPO selanjutnya dapat menunjukkan arah.

Penembusan di bawah MYR 5.702/ton akan mengkonfirmasi penurunan ke kisaran MYR 5.394-5.571/ton.

Namun, setelah harga CPO turun tajam dari level tertinggi 10 Juni di MYR 6.277/ton, harga CPO diperkirakan akan rebound. Jika harga CPO menembus MYR 5.892/ton, maka harga CPO akan naik ke titik target.

Pada perdagangan awal pekan ini (13/6), minyak sawit berjangka Malaysia ditutup anjlok 2,06% menjadi MYR 5.793/ton (US$ 1.312,66/ton) dan menjadi penutupan terendah sejak 4 April. Hal tersebut terjadi karena Indonesia membuat kemajuan dalam rencananya untuk mempercepat ekspor.

Menurut pejabat senior Kementerian Perdagangan Oke Nurwan bahwa pemerintah Indonesia mengalokasikan produk minyak sawit dengan distribusi minyak goreng dalam negeri yang telah dinaikkan menjadi 2,25 jua ton dari 1 juta ton. Dari alokasi tersebut, sebanyak 560.421 ton telah diberikan izin pengapalan ke luar negeri.

Tidak hanya itu, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pajak ekspor minyak sawit dengan menurunkan tarif retribusi maksimum menjadi US$ 200/ton dari US$ 375/ton yang akan berlaku mulai hari ini hingga 31 Juli 2022.

Sementara itu, Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) melaporkan bahwa persediaan CPO di akhir Mei menyusut karena ekspor melonjak ke puncak lima bulan, sedangkan produksi turun kurang dari yang diharapkan di tengah krisis tenaga kerja asing yang berkepanjangan.

Harga CPO hari ini stabil karena Indonesia mempercepat ekspor CPO-nya, meskipun Malaysia mengalami penurunan pada produksinya, tapi Indonesia diharapkan masih dapat mengisi kekosongan supply CPO. Indonesia merupakan produsen terbesar CPO dunia dan menyumbang sekitar 42,5% dari persediaan CPO dunia, jika mengacu pada data Statista.

Analis CGS CIMB Ivy Ng Lee Fang memproyeksikan bahwa harga CPO cenderung turun pada paruh kedua tahun ini atau semester II-2022 karena pasokan minyak nabati meningkat pada akhir Juni.

Dia menilai bahwa harga CPO dapat diperdagangkan di kisaran MYR 5.500- 6.500/ton pada Juni karena pasokan akan meningkat 5,1% secara bulanan menjadi 1,6 juta ton. Sedangkan perkiraan untuk tahun 2022 dan 2023 masing-masing berada di MYR 5.600/ton dan MYR 3.800/ton.

Ng mengatakan arus perdagangan minyak sawit dapat beralih kembali ke Indonesia pada bulan Juni karena telah mengeluarkan 383 izin ekspor untuk mengirimkan 460.647 ton minyak sawit bulan ini dan memperkenalkan program percepatan ekspor minyak sawit hingga 2,25 juta ton.

Sumber: www.cnbcindonesia.com

About The Author

Jln. Murai 2 No. 40, Komp. Tomang Elok Medan 20122
Phone: +62-61-8473331 | Fax. +62-61-8468851 | Email: [email protected]

©2021 Indonesian Palm Oil Association, North Sumatra Chapter. All rights reserved.