MITOS 5-06 Pendapatan petani non sawit lebih tinggi daripada pendapatan petani sawit.
FAKTA Jika dibandingkan pendapatan rumah tangga petani sawit dengan rumah tangga petani non sawit (PASPI, 2014) secara umum pendapatan petani sawit lebih tinggi dari pendapatan petani non-sawit (Gambar 5.8). Secara rataan, pendapatan petani sawit bukan hanya lebih tinggi dari pendapatan petani non sawit tetapi juga bertumbuh lebih cepat. Pendapatan petani sawit meningkat dari Rp. 14 juta/hektar/tahun (2009) menjadi Rp. 31 juta/hektar/tahun (2013). Sementara pendapatan petani non sawit (petani padi, dan petani karet) hanya meningkat dari Rp. 4,6 juta/hektar/tahun menjadi Rp. 7,2 juta/hektar/tahun pada periode yang sama.
Berbagai penelitian yang lain juga membuktikan hal yang sama. Pendapatan petani sawit yang lebih tinggi daripada petani non sawit juga ditemukan Stern Review (World Growth, 2011) yakni petani sawit ($ 960-3340/hektar), petani karet ($ 720/hektar), petani padi ($ 280/hektar), petani ubi kayu ($ 190/hektar) dan petani kayu ($ 1099/hektar).
Dengan demikian, pengembangan perkebunan kelapa sawit bukan hanya menaikkan pendapatan petani sawit yang lebih tinggi dan bertumbuh cepat dari petani lainnya, tetapi juga menciptakan masyarakat berpendapatan menengah (middle class income) di kawasan pedesaan.
Sumber : Bab 5 | Mitos dan Fakta : Perkebunan Kelapa Sawit dan Pengurangan Kemiskinan
August 31, 2019
Related
Kelapa Sawit Industri Nasional yang Tepat
Sertifikasi Berkelanjutan ada pada Sawit
Minyak Sawit dapat memiliki peran penting sebagai sumber pangan Dunia