MITOS 8-03 Minyak sawit mengandung lemak jenuh dan tak jenuh yang tidak seimbang sehingga tidak baik untuk kesehatan tubuh. FAKTA Menurut para ahli gizi, minyak sawit mengandung proporsi asam lemak jenuh (saturated fatty acid) dan asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid) yang seimbang (Tabel 8.1). Komposisi asam lemak minyak sawit terdiri atas : asam lemak jenuh (44 persen asam lemak palmitat, 5 persen asam lemak stearic, asam lemak tak jenuh ikatan rangkap tunggal (monounsaturated fatty acid, MUFA) yakni 40 persen asam lemak oleic, dan asam lemak tak jenuh ikatan rangkap jamak (poly unsaturated fatty acid, PUFA) yakni 10 persen asam lemak linoleic dan 0,4 persen asam lemak alpha linolenic. Secara keseluruhan minyak sawit sesungguhnya memiliki karakteristik perilaku seperti monounsaturated oils (United States Department of Agriculture, 1979; Cottrell, 1991; Small, 1991; Choudhury et al., 1995; Kritchevsky et al., 2000; Ong and Goh, 2002; FAO, 2010; Hariyadi, 2010; Giriwono dan Andarwulan, 2016).
Uraian di atas menunjukkan bahwa minyak sawit memiliki komposisi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh yang seimbang. Minyak sawit tidak tergolong kepada minyak nabati yang berperilaku asam lemak jenuh. Melainkan secara keseluruhan lebih berperilaku sebagai asam lemak tak jenuh (monounsaturated oils).
Sumber : Bab 8| Mitos dan Fakta: Minyak Sawit dan Gizi Kesehatan
Related
Kelapa Sawit Industri Nasional yang Tepat
Sertifikasi Berkelanjutan ada pada Sawit
Minyak Sawit dapat memiliki peran penting sebagai sumber pangan Dunia